Allah ﷻَ
Rasulullah ﷺ

Risalah Ar-Rahman

NABI ISA:

NABI ISA BERKATA KEPADA RUQHOYYA DI DALAM MIMPI YANG ALLAH PERLIHATKAN KEPADANYA: "AKU AKAN DATANG UNTUK MENGHENTIKAN KEJAHATAN AD-DAJJAL DAN PENGIKUTNYA"



26 Mei 2025 Bismillaahirrahmaanirrahiim

(Mimpi ini 2 hari yang lalu [24 Mei 2025])

"Aku berada di taman sisi jannah Isa, aku sendirian saja, dan berada di bawah pohon Thuba, pohon yang tinggi dan rimbun, aku memungut bunga-bunga yang jatuh, dan aku melihat bagaimana warnanya, ada juga warna lainnya, aku melihat buahnya yang jatuh dan mengumpulkannya juga, aku ingin memakan buah Thuba itu, dan aku meminta izin pada Allah, Allah menjawab dari ilham qalbu sanubariku dalam mimpi yang Allah perlihatkan padaku, aku merasa bersalah jika aku tetap memakannya, karena Isa ibn Maryam pernah melarangku. Mana yang aku ikuti sedangkan aku telah diizinkan Allah.

Aku berfikir, 'Apakah diizinkan harus segera dimakan!' Dan aku melihat buahnya sedikit memanjang. Aku melihat Isa datang dan berkata, 'Assalamualaikum Warahmatullahi wa-Barakaatuhu yaa Ruqhoyya', dan aku menjawab salamnya. Dia berkata, 'Janganlah kamu memakan buahnya, walaupun Allah mengizinkanmu tidak berdosa bagimu tidak memakannya, tunggu aku mengantarkannya padamu nanti'. Dan aku mengangguk... Dan meletakkan buah itu di tempatnya lagi. Dan aku ingin bunga-bunga saja...

Isa berkata, 'Wahai Ruqhoyya, aku ingin membawamu pada satu tempat'. Dan kami pergi, aku duduk di kendaraan yang biasa. Isa memandang pemandangan dan dengan senyumnya, aku melihat wajahnya, ternyata ada lesung pipinya saat dia tersenyum sedikit. Dia melihatku dan berkata, 'Tahukah kamu ke mana kita?' Aku menggeleng, 'Aku tidak tahu'. Isa ibn Maryam menunjuk air terjun yang indah seperti tumpah dari langit dan taman-taman yang luas, dan kami sampai pada bangunan yang besar, besar sekali dengan taman yang luas.

Kami turun, dan terlihat Nabi Ibrahim dan istri, dan anak-anak yang bermain, berlarian dan aku melihat seorang anak yang bermain, kami bersalam dan bersama-sama menuju anak itu, Isa mengambilnya dan mengajaknya bermain, Bunda Hajar berkata, 'Wahai Ruqhoyya! Apakah kamu melupakan bayi ini?' Dan aku menggeleng, 'Aku ingat anak ini', aku mengatakan aku mengingatnya, Bunda Hajar berkata, 'Dia anak yang baik dan pendiam', aku bertanya, 'Apakah anak ini benar-benar ada Wahai Bunda?' Bunda Hajar mengangguk, 'Iya, dia anak yang akan ada di muka bumi kelak, bukankah engkau berkata dia anak surga...? Allah benar-benar memberikanmu anak surgamu seperti ucapanmu di dunia dan engkau memberinya nama'.

Aku merasa takjub, Allah benar-benar memberikannya padahal aku hanya berkata saja 15 tahun lalu. Lalu aku pamit untuk bergabung dengan Isa dan anak itu. Aku mengajaknya menuju taman luas, dan kami memegang tangannya, kami pergi melihat-lihat sekitar telaga, dan Isa memangkunya, dia dalam gendongan Isa dan memandangku dari bahu Isa, aku melihat wajah ini, mereka sangat akrab. Kami pamit dan membawanya menuju satu tempat lagi, dan aku melihat menuju ke tempat Khidir.

Kamu melewati lembah-lembah, seperti biasa aku melihat Khidir di halaman rumahnya, dengan pemandangan yang sama... Dan Khidir menyambut kami, dan dia tersenyum pada anak itu, dia bersalam dan kami menjawab, dia melihat wajah anak ini dan dia terlihat sedih. Aku berkata, 'Ada apakah yaa Nabi-Allah?' Nabi Khidir kembali tersenyum dan berkata, 'Sungguh, anakmu sangat cantik dan dia kembali sedih'.

Isa membawa anak itu bermain dan melihat lembah, kami berdiri menujunya, Isa berkata, 'Apakah tempat ini akan didatangi ad-dajjal kelak yaa Khidir?' Dan Nabi Khidir menjawab, 'Bahkan tempat ini akan sampai di mana 'iblish ad-dajjal' mendatanginya. Aku berkata, 'Apakah ad-dajjal seorang yang kau kenal Wahai Nabi-Allah?' Nabi Khidir menjawab, 'ad-dajjal ada pada masa Akhir dunia dan semua orang akan mengenalnya, hanya saja sebelum dia menjadi seorang ad-dajjal dia mengumpulkan pengikutnya dan itu banyak sekali Wahai Ruqhoyya. Semua yang tidak datang pada seruan Allah akan mengikutinya'.

Nabi Khidir mengajakku duduk di bangku depan rumahnya, dan di sana ada meja kayu, Nabi Khidir berkata, 'Tulislah pesanku Ruqhoyya!'

Aku menulisnya,

Bismillaahirrahmaanirrahiim

'Janganlah Kalian memiliki rasa dengki walaupun sebesar biji zarah, ketika Kalian mendengar pesan Allah, cukup bagi Kalian patuh pada Allah, seperti patuhnya nabi Muhammad Kalian. pesan Allah tidak akan mencelakakan Kalian, bukankah Kalian tahu bagaimana kakek moyang kita Adam, jika Adam tidak ingkar pada Allah, kita tetap berada di jannah Allah, hanya saja semua telah berlaku karena dengki.

Jika iblis tidak dengki dan angkuh, dia tidak akan menyesatkan Adam. Dan dia merencanakan untuk menggelincirkan Adam dan Hawa. Begitulah iblis setiap saatnya, hanya menjauhkan Kalian dari Allah. Lihatlah Kalian Ahli ilmu berkata Akhir zaman, ketika pesan Allah telah datang, tidak ada keraguan lagi selain berjalan di jalan Nabi terakhir Kalian Muhammad. Muhammad mengikuti semua Seruan Allah, patuh pada Allah, bahkan tidak pernah satu pun meninggalkan Seruan Allah, dan Muhammad contoh teladan bagi umat.

Wahai Ruqhoyya! Cukuplah Allah bagi Kalian, ketika mereka tidak mendengar, cukuplah Allah bagi Kalian, Kalian hanya menyampaikan saja. Dan jangan berbuat 'Kalian akan bisa membuat mereka yakin', cukup menyampaikan pesan Allah saja. Sungguh, Kalian tidak akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Ketika pintu sedekah Allah tutup, cukup bagi Kalian kembalikan pada Allah, semua akan ada batasnya dan Kalian akan sampai pada masa itu'.

Dan Khidir menuangkan air pada gelas dan aku melihat dia seperti koki saja, menuangkan air dengan tinggi dan memberikan pada kami. Anak itu juga meminumnya, Nabi Khidir menyiapkan kantong untukku dan dia berkata, 'Sampaikan pesanku pada saudaramu Kulsum'. Dan aku melihat bunga putih dalam kantong itu, kantongnya terbuat dari kain, aku tidak tahu persis tapi dia berbentuk kerucut serut dan berwarna coklat.

Aku berlarian bermain dengan anak itu dan dia sangat senang, Isa berkata akan pamit dan kami pergi, mengembalikan anak itu pada Jannah Ibrahim, dan kami pulang, dia digendong Bunda Hajar dan melambaikan tangan. Kami telah sampai di rumah saya, dan saya melihat bagaimana belakang taman itu. Dan Isa berdiri di sisi kolam, dia melihat dari jarak sekitar 4 meter, Isa berkata, 'Jika kamu datang setiap saat, aku akan membawa pada Nabi-nabi Allah', dan aku mengangguk, aku memasuki rumahku dan menuju kamarku, 'Apakah benda-benda yang kusimpan masih ada?' Dan aku melihatnya semua masih ada, aku menyentuhnya, dan 'Apakah ini bisa kubawa!'

Aku melihat Isa berdiri di depan pintu yang luas di tempat biasa dia melihat, mengarahkan ke Palestina seolah-olah Masjidil Aqsa terlihat di hadapan kami di hujungnya. Isa berkata, 'Aku akan datang untuk menghentikan kejahatan ad-dajjal dan pengikutnya'."

Ulaa'ika ‘alaa hudammirrabbihim wa ulaa'ika humul-muflihuun Aamiin, yaa Allah, yaa Rabb, yaa Sami', yaa Bashir, Alhamdulillah


Keywords:
#Ruqhoyya; #Ruqhoya; #Ruqhoyyah; #Ruqhaya; #Ruqhoyya-bint-Ahmad; #Ahmad-Habibi; #Grup-Ahmad-Habibi; #Grup-Ahmad-Habibi-Muhammad; #Ahmad-Habibi-Grup