NABI YUSUF BERKATA KEPADA RUQHOYYA DI DALAM MIMPI YANG ALLAH PERLIHATKAN KEPADANYA: "SUNGGUH ALLAH MENCINTAIMU WAHAI RUQHOYYA!"
21 Agustus 2024
Bismillaahirrahmaanirrahiim
"Dalam mimpi yang Allah perlihatkan kepadaku, aku telah berada di karpet terbang dengan Isa ibn Maryam, dan Isa ibn Maryam memandang ke sekitar penjuru pandangan dan aku melihat ke bawahnya dan hanya taman-taman indah dan air-air sungai yang bercabang-cabang. Dan air terjun yang bertingkat-tingkat dan kami saling melihat ke segala penjuru dan Isa ibn Maryam memandang kepadaku dengan lembutnya dan santun.
Isa berkata, 'Tidakkah engkau takut Wahai Ruqhoyya?' Aku menjawab, 'Allah menjagaku yaa Isa ', dan dia tersenyum dan aku pun tersenyum. Dan aku bertanya, 'Kemanakah kita Wahai Nabi-Allah?' Isa menjawab, 'Aku akan membawamu kepada pria yang indah dan tampan luar biasa yang kehidupannya sangat menyedihkan dan terbuang. Dan aku melihat bagaimana seorang pria kecil berada di padang pasir dengan saudaranya dan mereka berjalan ke satu tempat dan memasukkan adiknya ke dalam sumur dan mereka melakukan dengan bersama-sama.
Dan kakak pertama telah memasukkan adiknya dengan kakak kedua, dan ketiga, dan lebihnya mereka melihat dengan bengis dan mereka pulang dan terlihatlah seorang anak yang menengadah ke langit dengan berharap ia bisa keluar dari sana dan aku merasa sedih melihatnya. Dan Isa berkata, 'Itulah akibat kecemburuan dalam keluarga Ruqhoyya, mereka akan lupa kepada saudaranya selain amarah dan nafsu 'setan' mengelabui hati dan mereka saudara yang saling dengki dan iri hati pada saudaranya'.
Dan saya sedih teringat satu hal sehingga Allah mengasingkanku. Dan sampailah kami pada tujuan kami, dan aku heran sepertinya kami telah disambut dua orang pria dan wanita.
Dan wanitanya memakai cadar yang indah dan matanya yang cantik, dia tersenyum padaku. Dan seorang pria yang sangat tampan sekali dan aku memandangnya tidak berkedip dan melihat wajahnya dengan takjub. Masya-Allah, dialah Nabi Yusuf itu, dan aku menyisih dengan Bunda Zulaikha dan mengajakku ke taman buah-buahnya, dan taman bunganya, dan aku tidak lepaskan mataku memandang kepada Nabi Yusuf yang berbincang dengan Isa.
Dan Bunda Zulaikha menarikku dan masuk dalam istananya dan indah sekali dengan bangunan yang tiang-tiangnya tinggi dan sangat luar biasa indah, aku merasa sendiri dalam rumah ini karena luas dan indahnya. Dan Bunda Zulaikha meletakkan minum yang buah-buahan di mejanya. Dan aku memandang takjub pada semua sisi istana mereka.
Dan Nabi Yusuf masuk dan nabi Isa. Dan Isa berkata, 'Wahai Ruqhoyya! engkau telah berada di istana Yusuf, Lihatlah! Keindahan ini dan aku sangat takjub melihat mereka berbahagia.
Dan Nabi Yusuf berkata, 'Wahai Ruqhoyya! Sesungguhnya kami menunggu kedatanganmu, Allah menyebut-nyebut namamu dan Kami semua mendengarnya'. Dan aku menangis mendengarnya. Dan Yusuf berkata, 'Bersabarlah! Atas apa yang engkau alami, kelak Kalian akan bertemu dengan saudaramu dan akan berkumpul semua dengan semua saudara dan Allah meninggikanmu dengan 'Rahman-Nya'. Dan Bunda Zulaikha mengusap air mataku dan aku merunduk di hadapan mereka.
Dan Bunda Zulaikha berkata, 'Wahai Ruqhoyya! Semua duka kita limpahkan kepada Allah, semua kesedihan kita kembalikan kepada Allah dan peganglah Allah, kejarlah cinta Allah dan Allah akan menjadikan kita satu-satunya dalam pandangan, dan tidak ada sekutu dalam mencintai Allah, dan patuhi Seruan Allah sekali pun kamu tidak menyukainya (takdir-Nya), baik bagi Allah hanya saja kita tidak mengetahui', dan aku mengangguk saja dan dia berkata, 'Kelak kamu akan berada di jannah Allah dengan Isa ibn Maryam dalam keabadian dan Kalian berkumpul dengan orang yang Kalian cintai'.
Dan aku berkata, 'Aamiin yaa Allah, yaa Mujiib'. Dan Isa memandangku dengan lembut dan berkata, 'Wahai Ruqhoyya! Kelak semua orang akan tahu siapa dirimu dan tetaplah membantu Allah dan kau adalah 'Saksi Allah ', dan Allah menjagamu. Dan aku sangat senang mendengarnya dan menjawab, 'Aamiin yaa Allah, yaa Mujiib'. Dan Isa berkata, 'Dialah Ruqhoyya anak kekasihku, aku tidak ingin menyakitinya'.
Dan Isa berkata, 'Aku melihat penderitaannya dari tempat yang tinggi dan semua orang yang di 'Barisan Kiri' sangat mengolok-ngoloknya dan hanya sedikit yang berada pada 'Golongan Kanan' Seruan Allah. Aku telah melihat Ruqhoyya dalam mimpi-mimpiku dan Allah mempertemukan kami saat dia tersesat di jannahku. Dan Yusuf tertawa dan Zulaikah berkata, 'Aku melihat pria dalam mimpi-mimpiku dan dia sangat tampan luar biasa, ternyata dia adalah suamiku setelah aku banyak melakukan kesalahan. Sungguh dia datang ke istanaku dan aku takjub kepadanya. Setengah bulan purnama ada pada wajahnya dan bulan purnama penuh ada pada Muhammad ayahmu'.
Dan kami tertawa, dan Isa berkata, 'Aku melihat banyak kesedihan pada Ruqhoyya dalam mimpi-mimpi, sungguh dia tidak pernah melihatku dalam mimpinya, tapi akulah yang bermimpi. Saat aku memberikan 'surat' dari Allah padanya, dia tidak memandangku selain dia dengan menerima surat yang ku berikan kepadanya dan berlari dan meninggalkanku'. Dan mereka tertawa bersama-sama, Zulaikha berkata, 'kejarlah cinta Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan cintamu kepadanya'.
Isa berkata, 'Apakah isi surat itu Wahai Ruqhoyya?' Dan aku berkata, 'Bismillaahirrahmaanirrahiim, Wa Ilaahukum Ilhuwwahid Laa Ilaaha Illa Huwarrahmanurrahiim', dan mereka berkata serentak, 'Aamiin yaa Allah, yaa Wadud'. [Nabi Yusuf :] 'Sungguh Allah mencintaimu Wahai Ruqhoyya!' Dan Nabi Yusuf Tersenyum takjub dan aku melihat wajahnya tersenyum. 'Allah berkirim surat kepadanya dan aku pengantar suratnya dan aku benar-benar seperti pengantar surat'. Dan mereka tertawa.
Dan kami pamit dan Nabi Yusuf berkata, 'Satu hari kami akan mengunjungi Kalian'. Dan Bunda Zulaikah memberikanku bingkisan yang indah, dan aku tidak bisa melihatnya dan dia berkata, 'Pakailah kelak saat kau bermimpi di kereta', dan aku tersenyum, Masya-Allah, tertawa. Sungguh semua kisah ini sangat ajaib. Dan aku memeluk hadiah Bunda Zulaikah dan pulang dengan Isa dan di atas karpet terbang aku tidak henti-henti memandang bingkisan yang indah dan Isa berkata, 'Simpanlah untuk kelak kamu memakainya sesungguhnya aku melihat itu adalah pakaian pengantin'.
Dan aku tersipu malu dan kami sampai ke rumah saya di sisi Isa dan saya tidak sabar membukanya. Gaun indah dengan warna kemerahan dan terdapat manik-maniknya seperti mutiara kecil dan aku mencobanya dengan selendang bunda Maryam dan semua sangat serasi dan Isa berkata, 'Simpanlah dalam kamarmu dan Isa dengan senyum pergi ke jannahnya dan berkata, 'Sungguh Allah telah menjadikanmu bagian dariku dan kita bersama-sama dalam jannahnya ini'.
Dan dia senyum dan pergi dan saya memasukkan ke kamarku dan menyimpan pakaian itu. Dan aku ingin segera pergi dari sana dan menuju rumahku dan aku terjaga dan memikirkan kisah ini sungguh luar biasa indah. Dan teringat mimpi di kereta dan Nabi Isa datang dengan karpet terbangnya, inilah maksudnya sekarang. Masya-Allah, Tabarakallah."
Ulaa'ika ‘alaa hudammirrabbihim wa ulaa'ika humul-muflihuun
Aamiin, yaa Allah, yaa Rabb, yaa Sami', yaa Bashir, Alhamdulillah
முக்கியச் சொற்கள்:
# Ruqaya, # Ruqhaya, # Ruqhayya, # Ruqhoyya, # Ruqaya Bint Muhammad, # Ruqhaya Bint Muhammad, # Ruqhayya Bint Muhammad, # Ruqhoyya Bint Muhammad, # Ruqaya Binti Muhammad, # Ruqhaya Binti Muhammad, # Ruqhayya Binti Muhammad, # Ruqhoyya Binti Muhammad, # Ruqaya Binti Muhamad, # Ruqhaya Binti Muhamad