RUQHOYYA:

Bismillaahirrahmaanirrahiim

"Aku pernah bermimpi, seorang bapak-bapak berjanggut berdoa menengadahkan tangannya ke langit, aku tidak tahu siapa dia dan dia bukan Nabi Muhammad dan dia memakai pakaian putih dengan janggutnya yang memutih panjang, dia berkata, 'yaa Allah, sayangi Ibu ..'. Dan aku pergi ke rumah ibuku, meminta maaf paginya jika aku ada kesalahan, dan malamnya dalam doa shalat tahajud, sesuatu yang besar terjadi padaku, membuat aku panik dan shok. Saat itulah Allah menjadikan 'Kun-Fayakun-Nya' dan aku terhubung dengan-Nya, dengan Dia berbicara, aku memahami dan aku menjawab-Nya, dan sebelumnya hanya Dia yang berbicara sejak kecilku.

Tapi tahun 2009 itu adalah hal pertama, aku terhubung dengan alam semesta, dengan 'Kun-Fayakun' Allah, aku terhubung dengan semua isi bumi ini, semua makhluk-Nya, bahkan 'Zahir dan batin', dan tumbuhan, dan hewan, semua isi alam semesta. Dan hanya Allah Yang Maha Tahu dengan segala rencana-Nya, ternyata aku dijadikan 'Saksi-Nya' saat ini, dan apa pun yang dihantarkan-Nya adalah berkuasanya Allah padaku.

Dan aku bermimpi sebelum masa itu, kemarahanku adalah kemarahan Allah, aku marah dalam mimpiku karena kelalaian manusia-manusia dan aku marah sebenar marah dan itu adalah kemarahan Allah, aku heran dan merasa kenapa Allah 'Marah' pula dengan ucapan kemarahanku pada orang yang lalai? Ternyata semua berhubungan dengan sekarang. Takwilku berbeda dengan takwil Allah Yang Maha Tahu rencana-Nya, aku hanya menjalankan apa yang Allah perintahkan baik menuliskan ucapan-Nya yang membuatku akan difitnah, dan aku sangat takut jika ingkar dan aku pasrah dan menuliskan semua yang dikatakan-Nya.

Tidak bercampur ucapan Allah dengan ucapan 'azazil' seperti yang mereka katakan, sebab ucapan itu sejak kecil hingga saat ini selalu dalam tempat yang sama dengan kerinduan kepada Allah saat Dia berbicara. Ucapan-Nya tanpa suara tapi sempurna dan aku menuliskan dengan kesantunan dan rindu kepada Tuhanku, Allah Azza wa Jalla. Aku tidak pernah memikirkan akan menjadi sesuatu atau ingin sesuatu, semua ini dari perjalanan Takdir yang telah di tetapkan-Nya, aku tidak pernah menggali satu keinginan, sebab aku ingin santun dan dalam kepatuhan dan aku hanyalah debu dengan penuh dosa seperti dihadapan-Nya memang aku merasakan, aku adalah debu yang hina.

Aku tidak memiliki 'ilmu' dan aku kosong dari 'ilmu' tapi Allah mengisinya hanya pada bagianku saja, bagian lainnya aku tidak mengetahui apa-apa. Bahkan aku ingin seorang yang mahir dalam membaca Kitab Suci Al-Quran tetapi itu bukan bagianku, aku hanya memiliki pengetahuan seadanya dan kemampuan seadanya."

Ulaa'ika ‘alaa hudammirrabbihim wa ulaa'ika humul-muflihuun Aamiin, yaa Allah, yaa Rabb, yaa Sami', yaa Bashir, Alhamdulillah

முக்கியச் சொற்கள்: