NABI ISA BERKATA KEPADA RUQHOYYA DI DALAM MIMPI YANG ALLAH PERLIHATKAN KEPADANYA: "PENUHILAH JANJI ALLAH, AKU AKAN DATANG KARENA JANJI ALLAH PULA SAAT ITU SAMPAI, AKU PERINGATKAN UNTUK KALIAN DI DUNIA. PINTU AMPUNAN ALLAH TELAH TERTUTUP"
23 Juni 2025
Bismillaahirrahmaanirrahiim
"Aku berjalan di rumahku di sisi Isa ibn Maryam dalam mimpiku. Nabi Isa duduk di depan pintu jannahnya, dia berdiri saat aku datang dan berkata, 'Wahai Ruqhoyya! Datanglah dalam panggilanku, aku akan menunjukkan sesuatu kepadamu'. Dan aku mengangguk dan kami pergi, dia membawaku ke tempat yang indah, dan aku tidak tahu di mana itu, tiba-tiba aku melihat diriku dan Isa ibn Maryam berjalan di pohon yang hijau, aku pernah melihat tempat ini, rasanya tempat ini aku kenal. Dan kami menuju satu tempat, di sana terdapat pohon-pohon hijau yang tinggi dan besar, dan telaga yang indah, kami berjalan di jalan setapak seperti dalam taman hutan yang indah, dan aku melihat ayahku duduk di sisi telaga itu.
Ayahku terlihat muda dan memakai pakaian putih, seperti pakaian yang pernah aku lihat, kami memeluknya, Isa dengan santun merangkulnya, dan aku memeluk ayahku dengan kerinduanku, aku menangis melihatnya, dia tersenyum padaku, Isa berkata, 'Disinilah tempat ayahmu. ALLAH memuliakannya karena selalu mengingatkanmu tentang Ahmad, dan kau adalah Cahaya-Ahmad'. Dan aku melihat ayahku tersenyum dan membentangkan kedua tangannya lagi.
Dan ayahku hanya tersenyum, tidak bicara, Isa berkata, 'Ayahmu telah mengingatkanmu dengan Ahmad, semua pembicaraannya adalah Ahmad kepadamu. ALLAH meletakkannya di jannah ini, Jannah 'Adn, sungguh, di sini tempat ayahmu'. Dan ayahku tersenyum padaku, dan kami berjalan bertiga di sisi sungai-sungai dengan airnya yang putih, dan terlihat air-air yang bertingkat-tingkat, aku merasa mengingat tempat ini.
Isa berkata, 'Ayahmu telah berkata tentang Muhammad setiap waktunya, dan dia menjelaskan dengan pergerakan tangannya, ayahmu mengingatkanmu tentang Ahmad kepadamu, hingga kamu berkata 'Kenapa sedikit-sedikit nabi Muhammad', sungguh, ayahmu selalu mengingatkan itu'. Dan aku mengangguk, dan aku melihat ayahku dengan senyumnya, dan kami pamit pergi, dan ayahku melambaikan tangannya padaku dengan senyumnya, wallahi, aku melihat ini seperti di dalam mimpiku.
Kami pergi dan nabi Isa tersenyum dan melambaikan tangannya. Tiba-tiba kami sampai di rumahku, dan Isa berkata, 'Kelak aku akan mengatakan tempat Kalian di jannah Allah, sungguh, Kalian berada pada Saksi-saksi Allah akan dikumpulkan Allah sebagaimana janji Allah, dan aku berada di depan Kalian sebagaimana Aku adalah Saksi-Allah pula'. Dan aku berkata, 'Segala puji Bagi Allah Tuhan semesta Alam. Yang telah memberi kami jalan yang Lurus dan dalam kebaikan, semoga kami dalam kebaikan Allah hingga kematian kami. Dan kami mendapatkan kebaikan saat dibangkitkan'.
Dan nabi Isa tersenyum memandangku, aku berkata, 'aku akan pulang ke rumahku', dan Isa berkata, 'Ya, Penuhilah janji Allah, aku akan datang karena janji Allah pula saat itu sampai, aku peringatkan untuk Kalian di dunia. Pintu ampunan Allah telah tertutup'. Dan aku mengangguk dan berlari ke belakang, dan aku seperti menerjunkan diri untuk pulang. Aku terbangun, dan aku mengingat, semua bagian yang nabi Isa katakan adalah benar, dan bagian yang nabi Isa bawa aku pada ayahku, berada dalam mimpi masa laluku, setelah 2 tahun ayahku meninggal.
Dan dalam mimpi itu aku akan melahirkan, tahun 2008, tetapi sebelumnya, aku bermimpi aku menuju satu tempat dengan motorku, aku masuk pada hutan hijau, pohonnya tinggi-tinggi, dan pokok pohon sangat besar dan tinggi, dan warnanya sangat hijau. Hijau tua yang pekat, dan aku melihat ayahku duduk seperti menungguku. Di sisinya ada telaga dan jalan setapak ke dalam hutan hijau. Aku melihat ayahku menunggu dengan rindu yang sangat dalam, aku senang bertemu ayahku, dalam mimpi itu aku mengarahkan motorku padanya, tapi tiba-tiba ayahku berdiri dengan senyum, dan dia melambaikan tangannya, dan dia masuk ke dalam hutan hijau dan aku tidak mengikutinya, tapi lurus ke jalan di depanku, dan puas telah bertemu ayahku dan melihatnya.
Dan sungguh, Demi Allah jiwaku dalam genggaman-Nya, setiap pembicaraanku adalah tentang nabi Muhammad, selalu mencontohkan nabi Muhammad, semula aku tidak tahu dan mendengarkan. Kadang-kadang (maaf) aku bosan mendengarnya. Karena aku masih kecil dan tidak tahu apa-apa, walaupun hingga ajalnya. Dalam pembicaraannya pasti nabi Muhammad (semoga kedamaian berserta Ayahku), dan ketika dia meninggal, nabi Muhammad datang ke dalam mimpi keduaku, Pertama kali, dulu sebelum ayahku meninggal.
Nabi Muhammad sering datang padaku, hanya saja aku tidak memahaminya hingga yang membuat aku memahaminya, nabi Muhammad dalam mimpiku mencium tanganku dan aku merindukannya setelah itu. Dan aku menyembunyikan bagian mimpi itu, kenapa nabi Muhammad mencium tanganku! Dan pada kejadian lain yang Allah perlihatkan padaku, aku tidak mau dikatakan nabi Muhammad 'Anaknya' dan dia menangis sampai aku berkata, 'aku umatmu', Nabi Muhammad pergi dan menangis, aku berkata, 'aku cucumu', agar nabi Muhammad tidak menangis lagi dan dia tersenyum dan nabi Muhammad berkata, 'Anakku!' Dan aku berkata, 'aku cucumu'.
Karena tidak mungkin bagiku aku adalah anaknya, akan tetapi aku katakan 'cucunya' agar nabi Muhammad tidak menangis. Dan beliau merangkulku dan berkata, 'Tersenyumlah! karena aku menangis saat melihatnya menangis. Dan pada malam harinya aku diperlihatkan Allah mimpi nabi Muhammad ke rumahku dengan ayahku, dan ayahku tersenyum memandangku, sungguh, aku merasa aku akan mati, ayahku dan nabi Muhammad datang, dan aku merasa ayahku akan menjemputku. Dan itu sebelum Allah jadikan aku Saksi-Nya.
Setelah Allah berkata, 'engkau Ruqhoyya bint Muhammad', Allah menjadikan aku Saksi-Nya dan aku menolak dikatakan 'Ruqhoyya', karena aku takut, aku terima saja. Satu hari Allah murka karena aku berkata, 'aku bukan Ruqhoyya...' Dan Allah berkata, 'Segala ke-Agungan-Nya', dan urat-urat leherku menegang dan kaku, aku takut stroke dalam pikiranku, karena aku tidak tahu apa-apa, Allah-lah yang mengetahui, aku memohon ampun, dan semua baik-baik saja.
Dan aku takut setelah itu, nabi Muhammad sering dalam mimpiku dan berkata, 'Ikuti perintah Allah, anakku!' Sungguh, aku tidak tahu apa-apa selain mematuhinya dan menyampaikan
Karena Allah berkata dalam ilham qalbu sanubariku sejak kecilku. Dan Cahaya-cahaya datang padaku menyelimutiku dalam mimpiku hingga dalam nyata di depanku dalam mata jagaku. Sungguh, hanya Allah Yang Tahu, aku tidak tahu apa-apa selain berkisah pada temanku 'Nida'. Hingga Allah jadikan aku Saksi dan Allah buka mimpi, dan semua sudah diketahui Nida, yang Allah katakan 'Saksi-Ku'. Allah memberinya nama 'Khadijah', Allah berkata, 'dia seperti Khadijah Bagi-Ku'.
Wallahu A'lam Bisshawab."
Ulaa'ika ‘alaa hudammirrabbihim wa ulaa'ika humul-muflihuun
Aamiin, yaa Allah, yaa Rabb, yaa Sami', yaa Bashir, Alhamdulillah
Keywords:
#Ruqhoyya; #Ruqhoya; #Ruqhoyyah; #Ruqhaya; #Ruqhoyya-bint-Ahmad; #Ahmad-Habibi; #Grup-Ahmad-Habibi; #Grup-Ahmad-Habibi-Muhammad; #Ahmad-Habibi-Grup