Allah ﷻَ
Rasulullah ﷺ

Risalah Ar-Rahman

RUQHOYYA:

RUQHOYYA: "MIMPI INI SEPERTI TERSAMBUNG"


25 Juli 2025

Bismillaahirrahmaanirrahiim

"Pagi ini aku bermimpi yang Allah perlihatkan padaku,

aku melihat nabi Muhammad naik kudanya, dan wajahnya yang sangat tampan, dan beliau berkata, 'Naiklah Ruqhoyya...!'
Dan aku naik. Kami pergi, seperti perjalanan kami di padang pasir, aku memegang Rasulullah, dia adalah ayahku. Aku bisa kapan pun bersamanya, aku tidak berani menghapus perkataan ini karena itulah yang aku rasakan dalam mimpiku dan Allah murka jika aku mengingkarinya. Aku pernah diberikan 'Surat Muhammad ayat 38' dan aku memohon ampun, aku tidak ingin digantikan karena ingkar dan durhaka. Aku berjanji infakkan diriku di jalan-Nya.
Aku menerima konsekuensi dari pernyataan Allah.
Hanya Allah Yang Maha Mengetahui.

Aku bertemu kapan pun dengan nabi Muhammad dalam mimpiku, bahkan aku takut untuk banyak bermimpi karena aku harus membagikan.

Aku telah berkata pada Allah, 'Kenapa aku dipanggil Ruqhoyya?' Dan jawaban Allah melalui ilham Qalbu sanubari, 'Berimanlah kepada Perkataan-Ku! Aku-lah Allah, Laa Ilaaha Illallah, Aku-lah Allah Yang berkuasa menciptakan langit dan bumi dan semua yang tersembunyi di dalam perut bumi dan Aku-lah Allah yang menciptakan yang serupa dan itu mudah Bagi-Ku'.

Kami sampai di rumah kami, dan aku turun dibantu saudara laki-laki di rumah padang pasir. dan nabi Muhammad turun pula, dan saudara laki-laki membawa kuda di pojok rumah dan mengikatnya. Dia santun dan Baik hati. Mengurus kami.

Kami berkumpul bertiga. Nabi Muhammad merangkul bahu kami dan berjalan menuju rumah dan aku masuk terlebih dahulu, nabi Muhammad duduk pada dipannya, terbuat dari tanah liat dan diletakkan anyaman daun kurma.
Aku hafal tempat ini.

Saudara laki-laki pergi pamit. Dia pendiam dan pemalu.
Aku meletakkan air minum dan nabi Muhammad meminumnya, terlihat wajah lelahnya dan beranjak tua tapi mengagumkan. Aku melihatnya seperti berfikir dan lelah setelah perjalanan.

Mimpiku Seperti di dunia nyata.

Nabi Muhammad berkata, 'Duduklah di dekatku Ruqhoyya!' Aku duduk dekat nabi Muhammad.

Aku melihatnya lelah sekali, dia bersandar dengan mengipas-kipaskan serbannya.

Nabi Muhammad berkata, 'Pergilah ke Timur anakku, disanalah tinggal, kejayaan Islamku akan berawal di sana.

Dan tinggallah disana!
Aku akan menyusulmu kelak', dan aku mengangguk, aku berkata, 'Bagaimana aku akan ke sana yaa Rasulullah?'

Nabi Muhammad berkata, 'Allah akan menyampaikan engkau di sana'.

Aku berfikir bagaimana aku pergi sendirian.

Nabi Muhammad berkata, 'Pergilah sendiri! Aku akan menyusulmu di sana, aku akan datang dan saudaramu akan datang setelah itu'.

Dan aku mengangguk saja.

Rasanya sedih sekali berpisah dengan Rasulullah dan aku disuruh pergi ke timur, dimanakah timur itu!
Aku mematuhinya.

'Sebelum engkau pergi ke timur, bersyukurlah ke Mekah, pergilah ke tanah suci, Kabah. Dan bersyukurlah di sana!

Aku mengangguk, aku sedih aku akan melakukan perjalanan sendiri. Dan aku menangis, nabi Muhammad berkata, 'Anakku, Ketahuilah! Tempatmu di timur, Rumah Cahaya Allah ada di sana. Kau akan aman, Allah menjagamu seperti Allah menjagaku'.

Dan aku menangis. Wallahi aku menangis menulis mimpi ini.
Kami akan berpisah.

Nabi Muhammad berkata, 'Pergilah terlebih dahulu, sebelumnya bersyukurlah ke kabah di Rumah Suci Allah'.

Dan aku mengangguk.

'Ingatlah! Ketika tiba masanya kau akan tahu anakku'.

Dan aku mengangguk menangis, nabi Muhammad menangis dan berkata, 'Kau anakku! Kau adalah anakku, kau sangat mencintaiku melebihi cintamu kepada dirimu sendiri, kau selalu mematuhiku dan patuhilah Allah! Allah akan menuntunmu anakku dan kau akan tertuntun melakukan amanatku'.

Dan nabi Muhammad menangis, aku juga menangis, nabi Muhammad berkata, 'Aku akan menyusulmu anakku ketika sampai pada masanya nanti'.

Dan aku mengangguk.

Aku mempersiapkan diriku berangkat, dan aku pamit pada Rasulullah, Rasulullah memandangku di pintu dan aku pamit pergi, aku melihat nabi Muhammad menangis.

Dan aku juga menangis, aku pergi sendirian dan aku berada di padang pasir yang luas.
Luas sekali. Aku berjalan sendirian, aku akan ke Mekah dulu, ke Kabah, aku melihat padang pasir terhampar, tujuanku hanya ke rumah Allah dan aku berjalan di padang pasir yang luas sendirian.

Aku memandang semuanya pasir, aku sendirian berjalan di padang pasir yang luas dan panas, tapi aku tidak membawa tas atau pakaian.

Dan aku terbangun.

Wallahi, aku teringat mimpiku tahun 2008, aku berjalan di padang pasir yang luas, rasanya aku tidak bermimpi, seperti nyata, dan aku pernah menceritakan mimpi ini pada pak Andi, seorang perwira polisi karena beliau memiliki Ilmu hikmah dan Taat kepada Allah, hanya saja dia telah pindah ke pulau Jawa menjadi 'Wakapolres', aku kehilangan kontaknya. Beliau adalah Saksi semua kejadianku dengan keajaiban dari Allah dan kami sering bertukar pengalaman menakjubkan. Beliau berkata 'Jangan ceritakan kejadian ini pada lainnya nanti orang berkata aku gila'. Dan kami saling bertukar pengalaman.

Aku pernah bercerita pada Nida Khadijah mimpi tahun 2008, beliau Saksiku juga disediakan Allah."


"Mimpi ini seperti tersambung...

Aku berjalan di padang pasir yang luas, seperti aku ingin menuju ke satu tempat. Aku tidak tahu ke mana, semuanya hanya pasir yang terpampang, gurun pasir yang panas, aku berjalan menuju Mekah, Herannya saat itu terasa perjalanan tambah semakin singkat seperti bumi dilipat, dan dekat, aku tidak tahu ke mana tujuanku.

Di perjalanan itu aku dikejar seorang perempuan, dia berkata 'Beri aku obat', aku menjawab, sambil menunjuk ke atas langit, 'Minta kepada Allah'. Aku melanjutkan perjalananku. Tidak menghiraukan perempuan itu.
Dan dia mengejarku di belakangku.

Dan aku dikejarnya lagi sambil dia menunjukkan bingkisan di tangannya, dan berkata 'Minta aku obat...'
Dan lagi-lagi aku berkata 'Minta kepada Allah!' dan aku menunjuk ke atas langit, dan aku melanjutkan perjalananku.

Dan tidak menghiraukan perempuan itu...

Dan lagi-lagi perempuan itu berkata dan mengejarku menunjukkan bingkisan dalam kedua tangannya. Dan aku menjawab 'Minta kepada Allah', sambil tanganku menunjuk ke atas langit dan aku melanjutkan perjalananku di tengah padang pasir yang luas itu, dan aku tidak menghiraukan perempuan itu, dan aku terketuk hati. Apa yang dibawa oleh perempuan itu di tangannya! aku berbalik dan menuju perempuan di belakangku.

Aku berkata, 'Lihat apakah yang ibu bawa?' Dan dia membuka plastik yang dipegangnya dan menunjukkan isinya, aku melihat ada kemenyan, ada jeruk nipis, dan ada jahe.

Aku menyisihkan kemenyan dan jeruk nipis dan aku mengambil jahe, dan mengatakan, 'Campurlah dengan air minum gula atau teh manis atau air, dan mintalah kepada Allah', dan aku menunjukkan ke atas langit.

Dan aku melanjutkan perjalanan itu... Tidak menghiraukan lagi.

Meninggalkan ibu itu dan meneruskan perjalanan di padang pasir yang luas. Aku hendak ke Mekah. Dan anehnya seketika aku sampai ke Mekah, seperti bumi dilipat Allah, sangat cepat dan dekat, apa yang aku pikirkan ke mana tujuan, seketika sampai dan berjalan di rumah ke rumah. Aku ingin ke Kabah, dan sepertinya apa yang aku katakan seketika sampai, hanya saja aku berfikir, belum saatnya menuju Kabah, nanti jumpa dengan tetangga yang memiliki perjalanan Umroh, dia akan kaget, aku tidak pergi dengannya, dan aku kembali pulang, dan aku berbalik pulang, seketika sampai ke rumahku. Dan perjalanan itu sangat menyenangkan. Aku terbangun dan mimpiku berakhir, aku merasakan aku tidak bermimpi seperti melakukan perjalanan yang nyata."


"Ramadhan Tahun 2025

Aku bermimpi berjalan di antara bukit-bukit batu yang tandus dan jalan berliku, orang-orang menuju ke Mekah. Aku melihat semua orang sangat terburu-buru. Aku melihat dalam mimpi itu, bus yang berjalan cepat menuju Mekah.

Aku lelah dan berhenti di perjalanan.

Aku berada di kedai yang terbuka membeli air minum, di sana ada perempuan menuju Mekah juga.

Kami sama-sama berhenti dan membeli air.

Dan aku bertanya, 'Apakah di sana Masjidil Haram?

Dan aku menunjuk arah Masjidil Haram ke kanan.

Dan perempuan itu menjawab, 'Ya, di sana Masjidil Haram.

Aku berkata lagi, 'Sedekat ini kita tidak pergi?
Kita bisa bolak-balik karena sedekat ini'.
Dan aku akan menuju ke Masjidil Haram.

Tapi dalam hati aku berkata, 'Kenapa Nida Khadijah tidak ikut, kenapa Nida tertinggal?'

Dan aku merasakan harus menjemputnya.

Aku melihat pakaianku. Kenapa pula aku memakai pakaian olah raga, aku akan menjemput pakaian-pakaianku dan Nida Khadijah. Aku akan kembali lagi ke Masjidil Haram dengannya.
Dan aku berfikir aku harus melihat dulu sejauh mana dekatnya Masjidil Haram.

Dan aku berkata pada perempuan itu, 'Aku harus sampai dulu ke Masjidil Haram mengukur dekatnya, dan aku akan membeli pakaian dulu di sana uangku ada, dan aku menunjuk ke kiri di toko pakaian sebelum Masjidil Haram'. Dan aku berkata pada perempuan itu 'Aku akan menjemput Nida Khadijah tapi aku sampai dulu ke Masjidil Haram mengukur dekatnya perjalananku'.

Dan aku berfikir, kenapa pula aku tidak membawa gamis biru yang aku letakkan di atas kursi itu! Aku harus menjemput pakaian-pakaianku dengan menjemput Nida Khadijah.
Dan aku terbangun, mimpiku berakhir.

Allah takwil mimpiku dan Allah berkata 'Bukalah mimpimu tahun 2008! Engkau pergi ke mekkah dan seorang perempuan meminta obat di perjalanan dan dia adalah Khadijah, sungguh dia tertinggal dan engkau pergi sendirian, seorang perempuan yang sering meminta obat pada selain-Ku,

Pergilah dengan Khadijah ke mekah dan bersyukurlah di sana!'

Aku membaca takwil mimpi dari Allah, Ternyata perempuan itu adalah Nida Khadijah, benar sekali Khadijah sering berkata padaku, 'Mintalah uni obat!' Dan aku baru sadari, wallahi, itu benar-benar terjadi di dunia nyata.

Dan aku menjawabnya, 'Minta saja pada Allah Ni! Bacakanlah di air minum dan mintalah kepada Allah sebagaimana kita memakan obat. Dan kita tidak menelannya saja sebelum meminta pada Allah, dan anggaplah air minum itu obat kita dan doalah kepada Allah'.

Secara tidak sengaja aku menjawab itu sering.

Dan suaminya sakit strok bertahun (semoga Allah merahmatinya dan meletakkan ke jannah tertinggi).
Kemana pun orang-orang berkata tempat pengobatan, beliau pasti pergi karena kuatnya mengurus suami yang bertahun-tahun sakit.
Dan itu dengan pengobatan jeruk nipis dan doa-doa, sungguh tidak akan terpikir kesyirikan selain hanya ingin Allah menyembuhkan dari arah mana saja pengobatan.

Dan Allah perintahkan kami 'Pergilah ke Mekah dan bersyukurlah! Mintalah ampunan umat nabi Muhammad yang mengabaikan pesan Allah', Itu kata Allah.

Dan aku berkata pada Allah, 'Uangku tidak ada untuk tiket yaa Allah', Allah menjawab, 'Aku memenuhi kebutuhanmu, penuhilah Seruan-Ku!'"


"Cerita sebelum bermimpi.

Pada satu Ramadhan Nida Khadijah menangis sedih telah mengabaikan ajakan temannya umrah, dan dia merasa rugi setelah melihat temannya berangkat Umroh. Dan mengajakku Umroh, aku sedang memasak di dapur, Nida Khadijah berkata, 'Mintalah pada Allah Ruqhoyya kita ke mekah, aku maunya ke mekah denganmu'.

Aku enggan saja, karena untuk memiliki tiket pasti mahal sekali setidaknya 35 juta.

Aku berkata dengan enggan, 'yaa Allah undanglah kami ke Baitullah segera yaa Allah', Allah menjawab ucapanku dalam ilham Qalbu sanubari, 'Wahai Ruqhoyya! Pergilah ke Mekah segera! Kalian sesaat lagi akan sampai ke Mekah'.

Dan Nida Khadijah berteriak kaget Allah mengabulkan dan dia sujud syukur di dapur dan hatinya terhibur.

Aku berkata, 'Ni bagaimana tiketku? Tiket mahal, untuk saat ini aku tidak memiliki uang, tapi dalam hati biarlah aku bisa menabung sedikit-sedikit. Umroh tahun depan. Dan aku sering berpikir aku ingin ke Mekah setelah dijadikan Allah Saksi-Nya.

Dan Nida Khadijah menjawab, 'Yang penting Allah sudah kabulkan, kapan berangkat terserah saja. dan semua kebutuhan Ruqhoyya dari dulu ada pada Allah, semoga ada rezeki tidak terduga'.

Dan aku mengingat berbagai keajaiban Allah.

Bahkan aku ingin kamar-kamar rumahku bertambah untuk tamu, Ketika aku memulai membuat pondasi nya dengan uang seadanya, dengan sendirinya tamu penginapan selalu ramai dan tamu baru berdatangan, bahkan aku pernah mendapati satu rumah sederhana dalam waktu satu bulan dengan tamu baru, tapi ketika selesai tamu-tamu baru itu tidak menjadi langganan, dan seperti menghilang tidak kembali lagi dan tamu lama lagi yang menetap.

Dan berbagai keajaiban dari Allah yang tidak bisa aku hitung.

Dan Allah takwilkan mimpiku, untuk kami bersyukur ke Mekah.

Singkat cerita, Allah memberikan Rezeki tidak diduga, Salah satu Saksi Allah memberangkatkan aku.

Itulah Janji Allah, 'AKU AKAN MENGURUSNYA'.
Allahu Akbar...

Dan dalam satu minggu dari setelah bermimpi aku telah menyelesaikan keberangkatan.

Benar-benar Allah memenuhi Janji-Nya.

DIA-LAH ALLAH YANG BERBICARA PADAKU SEJAK KECILKU.

Sejak kecil aku mendapati ucapan Allah, jika ada saudara dari kampung atau kakekku akan datang Allah berkata, dan aku ingat sekali. ALLAH berkata dalam qalbu, 'Kakekmu datang!' Dan aku akan mandi dan menunggu di teras dan bus berhenti, kakekku turun dari bus, kakekku raja di kampungnya dipanggil 'Rajo Adil'. Dan ketika dia meninggal juga Allah kabarkan di dalam Qalbu ku. Dan aku takut mendengar orang datang menyampaikan kabar kematian.

Allah biasa berkata dalam qalbu sanubariku dari kecilku. Hanya saja aku belum mengerti.

Ada satu hal yang terjadi pada tahun 2009, kejadian satu malam dalam shalat tahajudku, disanalah aku mengetahui dan terhubung kepada Allah jika berdoa, dan terhubung dengan isi alam semesta.

Dan bulan Juli 2025 aku bermimpi.

Aku menyiapkan koper-koper akan ke Mekah dan aku bersama Nida Khadijah. Dan ada seorang perempuan lagi bersama kami, aku tidak tahu siapa dia tapi dia menyiapkan kopernya dan dia selalu di belakang kami.

Dan dia diam saja aku berbicara dengan Khadijah, dia diam saja.

Aku melihat dia mengangkat kopernya dan menyiapkan koper kami, seperti kami pergi bertiga.

Padahal Allah suruh hanya berdua Khadijah.

Dan sampailah di Mekah, aku akan mandi, 'Mata uang riyal mu tidak ada', aku tidak memilikinya dan Khadijah memilikinya, aku berkata 'Aku akan membeli sabun, aku tidak punya uang riyal', Nida Khadijah berkata, 'Nanti aku kasih satu Riyal', dan aku berpikir, 1 riyal 4 ribu! dapatlah membeli sabun batang seperti lux.

Dan kami siap-siap mengambil pakaian dan membongkarnya.

Dan aku terbangun.

Dan berpikir siapakah satu orang itu!
Seperti ikut kami dan dia diam saja seperti bayang-bayang tapi dia ada.

Sebenarnya sebelum Idul Fitri kami sudah berangkat dan visa kami tidak keluar, dan kami menunggu tanggal yang dijanjikan, tapi selalu ditunda, entah apa yang terjadi pada Agen Travel nya, hingga bulan ke bulan dijanjikan berangkat, hingga Idul Adha. Aku tidak pergi dengan agen Travel tetanggaku karena di kampungku aku dikatakan 'Menjual tanah pada saudara agen Travel buat Umroh hingga halaman rumahku', Aku malas berhubungan dengan fitnah, karena fitnah telah banyak tertuju padaku sedangkan tempat itu Allah perintahkan membuat kolam Thuba.

Jadi Allah Maha Memperlihatkan hal yang Benar".

Ulaa'ika ‘alaa hudammirrabbihim wa ulaa'ika humul-muflihuun
Aamiin, yaa Allah, yaa Rabb, yaa Sami', yaa Bashir, Alhamdulillah


Keywords:
#Ruqhoyya; #Ruqhoya; #Ruqhoyyah; #Ruqhaya; #Ruqhoyya-bint-Ahmad; #Ahmad-Habibi; #Grup-Ahmad-Habibi; #Grup-Ahmad-Habibi-Muhammad; #Ahmad-Habibi-Grup