Allah ﷻَ
Rasulullah ﷺ

Risalah Ar-Rahman

NABI MUHAMMADَ:

NABI MUHAMMAD BERKATA KEPADA RUQHOYYA DI DALAM MIMPI YANG ALLAH PERLIHATKAN KEPADANYA: "KETIKA MASA KALIAN TELAH SAMPAI PADA MASA YANG ALLAH JANJIKAN, 'ALLAH BERSAKSI', IKUTILAH SERUAN ALLAH!"


16 Juli 2025

Bismillaahirrahmaanirrahiim

"ALLAH perlihatkan aku mimpi, Nabi Muhammad berdiri di sisi kolam yang belum jadi, beliau berjalan-jalan di sisi kolam dan melihat pada kedalaman kolam, beliau dengan jubah putihnya dengan selendang hijaunya melingkar di bahunya, beliau terlihat berjalan dengan tenang. Dan aku berada di sisi belakangnya.

Beliau Rasulullah berkata, 'Wahai anakku Ruqhoyya! Janganlah Kalian membuat terlalu dalam kolam-kolam ini, dan beliau menunjuk pada kolam yang besar dan panjang.

Beliau berkeliling memastikan kedalaman dan saya bertanya, 'Berapakah kedalamannya yaa Rasulullah?'
Dan nabi Muhammad berkata, 'Kurangilah dari setengah ini!' dan saya melihat Rasulullah menunjuk sikunya, aku menjawab, 'Baiklah yaa Rasulullah', dan beliau tersenyum...
Beliau berkata, 'Aku ingin Kalian beriman kepada ucapan Allah, sesungguhnya pada ucapan Allah terdapat Rahasia, kita hanya mematuhinya'.

Dan beliau masuk pada ruangan sumur Thuba.

Rasulullah memandang ke dalam sumur dan berkata, 'Tutuplah sumur ini, dan jagalah', beliau mengambil airnya dengan timba, dan mengambil airnya dengan gelas kaca, aku melihat nabi Muhammad jongkok dan meminumnya. Dan beliau berdoa, 'yaa Allah berikan kelegaan pada kami dari rasa haus di saat persidangan dan matahari berada di atas ubun-ubun kami, berikanlah kami kelegaan dari Rasa haus pada tenggorokan kami yang kering...' Dan beliau meminumnya lagi.

Dan beliau mengusap wajahnya hingga jenggotnya.

Beliau berjalan-jalan mengitari yang dilihatnya di area itu.

Dan nabi Muhammad berjalan ke arah depan dan kami berjalan bersama, sampailah kami di rumah kami di padang pasir, aku membuka pintu dan nabi Muhammad berjalan di sekitar rumah sambil mengusap jenggotnya.

Dan teman-temannya datang menghampirinya dan saling berpelukan.

Saya melihat seorang bapak-bapak dengan jenggotnya yang keriting dan wajah yang lebar tersenyum, nabi Muhammad berkata, 'Wahai Umar, apa kabarmu...?'

Dan umar menjawab, 'Sesungguhnya kami dalam kedamaian dan penjagaan Allah Wahai Kekasih-Ku yaa Rasulullah!' Dan nabi Muhammad persilahkan sahabatnya masuk dan ada tiga orang lagi sahabat-sahabatnya.

Dan aku masuk ke dalam kamarku.

Aku melihat nabi Muhammad menyiapkan air minum untuk sahabat-sahabatnya.

Dan aku mendengar pembicaraan mereka.

Nabi Muhammad berkata, 'Wahai Umar, sudahkah Kalian bersyukur kepada Allah?' Dan aku mendengar, 'Wahai Rasulullah! Kekasih Allah, sesungguhnya kami dalam kesyukuran kepada Allah.
Dan mereka meminum airnya. Dan aku melihat bagaimana cara mereka minum, dengan pelan dan bersantun, mengangkat tangan mereka dan meletakkan tangan kiri di bawah genggaman tangan kanannya.

Nabi Muhammad memandang sahabat-sahabatnya dengan lembut, nabi Muhammad berkata, 'Ada satu Zaman, di penghujungnya, ketika kesulitan pada satu negeri, mereka umat-umatku, mereka dalam kelaparan, dan memperebutkan makanan yang dibagikan, akan tetapi mereka terbunuh. Dan mereka akan terus saling berebut', dan Nabi Muhammad menangis berguncang tubuhnya.
Dan sahabat-sahabatnya menangis, aku menangis melihat mereka dari celah kain pembatas kamarku.

Nabi Muhammad berkata, 'Mereka umat-umatku, dan nabi Muhammad terisak-isak pelan.
Dan mengusap air matanya dengan kedua jarinya ibu jari dan telunjuknya.

Dan dia memanggilku, dan berkata 'Duduklah di sini anakku!' Dan aku menuju belakang Rasulullah di balik tirai kain pembatas dari dapur kecil.

Nabi Muhammad berkata, 'Anakku Ruqhoyya! Sampaikan pesanku kepada umat-umatku, ketika masa Kalian telah sampai pada masa yang Allah Janjikan, 'Allah bersaksi', Ikutilah Seruan Allah! Sampaikanlah kepada umat-umatku. Di satu negeri Kalian menyaksikan umat-umatku dalam kematian, kelaparan, dan kezaliman, bantulah saudara Kalian! Mereka umat-umatku.

Janganlah Kalian saling bercerai-berai dan bertikai! Bersatulah membantu mereka!

Dan nabi Muhammad menangis, sahabat-sahabatnya menangis.

Dan aku juga menangis, aku menjawab, 'Insya-Allah yaa Ayahku Muhammad aku mematuhimu yaa Rasulullah'.

Nabi Muhammad berkata, 'Ketika masa itu sudah berada di hadapanmu, sungguh Kalian dalam Peringatan Allah, bersegeralah!
Janganlah Kalian mengabaikan Perintah Allah!'

Dan aku melihat sahabat-sahabat pamit dalam terisak-isak menangis, mereka sedih melihat nabi Muhammad menangis, dan aku melihat nabi Muhammad juga keluar, beliau berkata, 'Anakku Ruqhoyya! Kuncilah pintu! Aku hendak pergi ke rumah Abu Hurairah, aku ingin menyampaikan pesanku kepadanya'.

Ketika di zaman akan sampai pada Masanya (kiamat), Kalian akan melihat makanan-makanan sangat mahal dan lebih mahal daripada emas, Kalian akan menyaksikan, umat-umatku dalam kelaparan tetapi siapakah yang peduli, sungguh hanya yang berimanlah (kepada Allah) yang akan peduli dan mereka beriman kepada Hari Akhir akan berdiri.
Akan tetapi banyak yang tidak mengetahui.

Dan nabi Muhammad keluar pintu, dan aku melihatnya berjalan di panas yang terik dan pemandangan padang pasir.
Aku mengambil air di sumur di samping rumah kami dan aku mencuci pakaian-pakaian Rasulullah.

Aku menjemurnya dan memasuki rumah.
Aku melihat suasana yang panas terik.
Seperti itu bukan berada di zamanku saat ini.

Aku terbangun dan menangis menulis pesan Rasulullah."

Ulaa'ika ‘alaa hudammirrabbihim wa ulaa'ika humul-muflihuun
Aamiin, yaa Allah, yaa Rabb, yaa Sami', yaa Bashir, Alhamdulillah


Keywords:
#Ruqhoyya; #Ruqhoya; #Ruqhoyyah; #Ruqhaya; #Ruqhoyya-bint-Ahmad; #Ahmad-Habibi; #Grup-Ahmad-Habibi; #Grup-Ahmad-Habibi-Muhammad; #Ahmad-Habibi-Grup