NABI MUHAMMAD BERKATA KEPADA RUQHOYYA DI DALAM MIMPI YANG ALLAH PERLIHATKAN KEPADANYA: "WAHAI ANAKKU! PERGILAH BERSYUKUR KE MEKAH, BERDOALAH UNTUK UMAT-UMATKU, MINTALAH KEPADA ALLAH, MASUKKANLAH SEMUA UMAT-UMATKU PADA GOLONGAN KANAN, GOLONGAN YANG ALLAH MULIAKAN DI PERSIDANGAN KELAK"
29 September 2025
Bismillaahirrahmaanirrahiim
"Aku melihat diriku menuju mesjid Nabawi, memakai baju krem Travel Umroh, aku berjalan di antara orang-orang banyak, dan aku melihat nabi Muhammad di pelataran mesjid Nabawi, berjalan menujuku arah keluar pagar, aku melambaikan tangan jika aku sudah di hadapan Rasulullah, dan Rasulullah tersenyum menujuku.
Aku berjalan dengan cepat dan sampai di hadapan beliau.
Aku melihat nabi Muhammad senang luar biasa, dan dia seperti memakai gamis coklat dan penutup kepala seperti orang arab.
Nabi Muhammad merangkulku dari samping sambil berjalan, dan meletakkan tangannya di atas kepalaku.
Dan beliau membawaku menuju luar pagar mesjid Nabawi.
Dan kami berada di sudut samping depan.
Nabi Muhammad berkata, 'Wahai anakku! Pergilah bersyukur ke Mekah, berdoalah untuk umat-umatku, mintalah kepada Allah, masukkanlah semua umat-umatku pada Golongan Kanan, Golongan yang Allah muliakan di persidangan kelak', dan aku melihat tubuh nabi Muhammad berguncang, beliau menangis, dan beliau meletakkan ujung ibu jari dan telunjuknya di sisi kedua matanya.
Aku memandang Rasulullah, dan berkata, 'yaa Rasulullah! aku telah menyampaikan doa seperti itu di Raudah', dan nabi Muhammad merangkulku dan kami berjalan-jalan di pelataran mesjid.
Nabi Muhammad berkata, 'ini rumahku, engkau selalu berada di sini masa kecilmu, dan saat ini rumah ini bukan milikmu lagi, dan pergilah ke timur setelah engkau bersyukur, dan aku memandang Rasulullah (saat menulis mimpi ini, aku teringat mimpiku, aku membangun rumah di sini tapi rumah ini bukan rumahku lagi).
Kami sampai di belakang sisi mesjid di dekat kubah nabi, dan aku memandangnya dan Rasulullah berkata, 'Pergilah ke Mekah anakku! Di mana pun engkau aku berada di dekatmu. ALLAH menjagamu. Dan panggil umat-umatku!' Aku mengangguk dan kami masuk ke Raudah.
Aku dapati diriku berjalan sendiri, di mana nabi Muhammad! dan aku seperti mengucapkan perpisahan dan aku menangis di sana, nabi Muhammad telah tiada.
Asshalātu Wassalaamu 'alaika yaa Rasulullah.
Aku merasakan asing di sini, nabi Muhammad telah meninggal dan aku hanya berdiri di dalam hening. Dan aku pergi.
Aku sedih dan menangis.
Aku terbangun dan mimpi berakhir.
Sebelum aku sampai ke Madinah, Allah memberiku mimpi, aku berada di dalam bus besar, dan Nabi Muhammad membawaku, beliau menyetir bus itu, aku melihat wajahnya yang tampan, dan kulitnya putih kemerahan, wajah yang lebar, dan beliau sangat kasih kepadaku.
Kami telah sampai di hotel, dan nabi Muhammad membawaku ke atas tangga di lantai atas, dan masuk kamar, aku duduk di sisi tempat tidur, dan nabi Muhammad juga duduk di sisiku, lalu nabi Muhammad mengambil kepalaku, dan menjatuhkannya di atas paha kanannya, dan mengusap kepala saya seperti seorang anak, saya malu karena saya sudah dewasa.
Dan saya merasakan, hanya nabi Muhammad yang tahu isi hati saya, kesedihan saya, dan saya tidak akan mengeluhkan tapi beliau tahu keletihan saya dan apa yang saya tanggung, kepala saya diusapnya seperti anaknya.
Dan Nabi Muhammad bangkit, turun tangga, lalu ke halaman dan pergi, saya melihat dari atas ke mana nabi Muhammad, saya turun mengejarnya, tapi beliau telah menghilang.
Saya melihat pada bangunan yang bertingkat sudah menjadi hotel-hotel, dan saya berjalan menuju belakangnya dan ada toko-toko disampingnya, saya berjalan ke dalam lorong dan terdapat kamar-kamar hotel, saya berfikir, kawasannya ini milikku dahulunya. Dan saya membangun ruangan-ruangan, saya berfikir rumah ini milikku, tapi sekarang bukan milikku, di mana surat-surat rumahku, dulu saya membangunnya dan saya melihat, ruangan-ruangan, tidak asing-asing lagi, rumah ini milikku, aku akan bertanya pada suamiku, bukankah saya membangun rumah ini dahulu, tapi kenapa sudah menjadi pusat pertokoan, dan hotel dengan kamar-kamar. Bangunan ini sudah diurus orang-orang dan bukan milik saya lagi tapi dahulu saya membangunnya, kemana suamiku, saya akan bertanya di mana Surat-suratnya, dan saya terbangun dan terasa saya memiliki bangunan rumah dan kamar-kamar tapi bukan punya saya lagi, saya sadari hanya mimpi, dan laki-laki yang saya pikir dalam mimpi, merasakan suasana hatiku dengan Risalah-Allah."
Ulaa'ika ‘alaa hudammirrabbihim wa ulaa'ika humul-muflihuun
Aamiin, yaa Allah, yaa Rabb, yaa Sami', yaa Bashir, Alhamdulillah
Keywords:
#Ruqhoyya; #Ruqhoya; #Ruqhoyyah; #Ruqhaya; #Ruqhoyya-bint-Ahmad; #Ahmad-Habibi; #Grup-Ahmad-Habibi; #Grup-Ahmad-Habibi-Muhammad; #Ahmad-Habibi-Grup