NABI MUHAMMAD BERKATA KEPADA ABU HASAN DI DALAM MIMPI RUQHOYYA YANG ALLAH PERLIHATKAN KEPADANYA: "KABARKANLAH WAHAI HASAN! DAN KATAKANLAH! WAHAI UMAT NABI MUHAMMAD, JALAN KESELAMATAN KALIAN TELAH DITEBARKAN ALLAH. DAN ITULAH JALAN MUHAMMAD, BERSANTUN KEPADA ALLAH, TAAT KEPADA ALLAH, DAN PATUH KEPADA ALLAH"
7 Mei 2025
Bismillaahirrahmaanirrahiim
"Allah perlihatkan aku mimpi, Nabi Muhammad duduk di atas kasurnya dikamarnya, di depan kamarku. Suara indahnya memanggilku, 'Marilah anakku!' Aku datang dan beliau duduk membelakangi depan rumah kami. Dan Nabi Muhammad meletakkan tangannya disisinya dan menepuk-nepuk, berkata, 'Duduklah di sini anakku'. Aku duduk di sisi Rasulullah, aku memandang wajahnya dengan indah, matanya selalu dengan celaknya.
Tangannya menyentuh jenggotnya, dan beliau berkata, 'Wahai anakku! Katakanlah kepada umat-umatku! Kenapa Kalian tidak datang pada Seruan Allah? Bukankah telah nyata bagi Kalian Allah bersaksi kepada anakku Ruqhoyya? Jika dia bukan Ruqhoyya, tidaklah datang satu kesaksian dan memanggil Kalian dalam Seruan Allah. Adakah jalan keselamatan bagi Kalian untuk datang di 'Batas Zaman' pada 'Golongan Kanan' tanpa pemberitahuan Allah? Sungguh Allah berkuasa pada yang Dikehendaki-Nya dan itu mudah bagi Allah. Lihatlah saudara Kalian di Palestina! Mereka mati dalam keadaan Lapar, mereka dimusnahkan'.
Nabi Muhammad meletakkan tangannya pada kedua matanya, tubuhnya berguncang... dan dia berdiri, mengambil serbannya dan menutupkan pada kepalanya, seperti selendang berwarna putih tulang dengan tekstur bahan yang kasar. Nabi Muhammad berkata, 'Ikutlah denganku Wahai anakku!' Dan kami pergi menuju ke luar rumah. Kami berjalan menuju halaman, entah ke mana tujuan... Dan tiba-tiba kami berada di rumah kami di padang pasir... Seorang pria datang menuju kami dengan kudanya, dan dia bersalam, nabi Muhammad berkata, 'Wahai anakku Abdullah! Dimanakah engkau, engkau tidak membantu saudara Ruqhoyya memanggil umat-umatku!'
Dan aku melihat seorang yang dipanggil Abdullah tersenyum dan dengan santun mengangguk, nabi Muhammad berlalu, dan kami mengikuti dari belakang, kami berlari kecil, jalan nabi Muhammad sangat cepat. Aku berkata pada Abdullah, 'Kenapa kamu tidak membantuku memanggil Hamba-hamba Allah untuk datang dalam panggilan Allah?' Dan Abdullah tersenyum saja... Ia seperti bersembunyi dan enggan.
Kami sampai di rumah seseorang dan nabi Muhammad bersalam, dengan mengangkat tangannya, dan aku lihat Umar bin Khatab keluar dari pintu rumahnya menyambut kami. Nabi Muhammad berkata, 'Panggillah Abu Hasan, Wahai Umar! Dan serukanlah jalan kebaikan dijalanku, sesungguhnya umatku tertidur... Ucapan Allah tidak didengarkan, ke mana tujuan mereka kelak? tidakkah mereka takut, Neraka Jahannam akan membakarnya dan mereka kekal didalamnya!' Aku melihat seseorang datang, dialah Abu Hasan itu... Dia dengan santun menuju nabi Muhammad dan memeluknya.
Nabi Muhammad berkata, 'Wahai Hasan, duduklah di sini!' Dan nabi Muhammad menepuk sisi tempatnya duduk. Hasan duduk di sisi Nabi Muhammad, dan nabi Muhammad berkata, 'Katakan pada umat-umatku! Bersegeralah dalam panggilan Allah Wahai umat-umat Nabi Muhammad! Jalan Kalian telah terang benderang, cahaya Allah telah ditebarkan, sungguh itulah jalan Nabi Muhammad, bersantun kepada Tuhannya, Allah, sungguh itulah jalan nabi Muhammad, bersantun kepada Tuhannya Allah, itulah jalan nabi Muhammad, bersantun kepada Tuhannya Allah.
Sesungguhnya, aku Muhammad tidak pernah mengabaikan Seruan Tuhanku dan bukanlah bagian umat-umatku mendapatkan syafaatku, Kalian hamba-hamba Allah yang tuli, bisu, dan buta dalam Seruan Allah. Itu bukan jalan Muhammad. Jalan Muhammad, Muhammad bersantun kepada Allah, Tuhan Yang Maha Agung, dan Kabarkanlah Wahai Hasan! Dan katakanlah! Wahai umat nabi Muhammad! Jalan keselamatan Kalian telah ditebarkan Allah. Dan itulah jalan Muhammad, bersantun kepada Allah, Taat kepada Allah, dan patuh kepada Allah. Jika Kalian mencintaiku melebihi cinta Kalian kepada diri Kalian sendiri, ikutilah jalan Muhammad, patuhlah pada Seruan Allah. Lihatlah himbauan Allah! Untuk Kalian masuk dalam 'Golongan Kanan'.
Tidaklah aku berikan syafaatku untuk umat-umatku jika terdapat padanya kebencian, dan ingkar apa yang dikabarkan padanya jalan kebaikan di jalan Muhammad. Patuh pada Seruan Allah, karena Muhammad sangat santun dan patuh pada Tuhannya, Allah, Laa Ilaaha Illallah'.
Dan nabi Muhammad pamit dan kami ke luar rumah, dan kami menuju jalan lain, kami berjalan di padang pasir yang luas dan panas, untuk pulang ke rumah kami, dan kami sampai di depan rumahku, nabi Muhammad pergi ke samping rumah dan berkata, 'Wahai Hasan dan Abdullah, ambillah kayu itu! Dan keduanya mengambil kayu, dan nabi Muhammad memancangkan pada sisi rumahku, letakkannya pada bibit durian, nabi Muhammad, 'Buatlah di sini sumur itu! Untuk Kalian mengambil wudhu kelak, dan galilah! disinilah terdapat berkah Allah, Air jernih yang mengalir'. Dan aku melihat nabi Muhammad menepuk-nepuk tanah itu, dan dia berdiri.
Dia memasuki rumah dan aku lihat Abu Hasan dan Abdullah berdua di sana. Nabi Muhammad duduk dikasurnya, dan merebahkan dirinya, aku mengantar minum, terlihat kelelahan padanya dan dia tidur miring sebelah kanan. Dan aku menutup pintu dan masuk kamarku. Dan aku tidur dalam kelelahan juga."
Ulaa'ika ‘alaa hudammirrabbihim wa ulaa'ika humul-muflihuun
Aamiin, yaa Allah, yaa Rabb, yaa Sami', yaa Bashir, Alhamdulillah
முக்கியச் சொற்கள்:
# Ruqaya, # Ruqhaya, # Ruqhayya, # Ruqhoyya, # Ruqaya Bint Muhammad, # Ruqhaya Bint Muhammad, # Ruqhayya Bint Muhammad, # Ruqhoyya Bint Muhammad, # Ruqaya Binti Muhammad, # Ruqhaya Binti Muhammad, # Ruqhayya Binti Muhammad, # Ruqhoyya Binti Muhammad, # Ruqaya Binti Muhamad, # Ruqhaya Binti Muhamad