அல்லாஹ் ﷻَ
ரசியுல்லாஹ் ﷺ

அர்ரஹ்மான் இன் ரிசாலா

NABI ADAM:

NABI ADAM BERKATA KEPADA RUQHOYYA DI DALAM MIMPI YANG ALLAH PERLIHATKAN KEPADANYA: "JANGANLAH KALIAN INGKAR SEPERTI KAMI TELAH MELAKUKAN KESALAHAN, AKHIR ZAMAN DIMANA HARI-HARI KALIAN PENUH FITNAH DAN ALLAH DATANG MELURUSKAN"


25 Januari 2025

Bismillaahirrahmaanirrahiim

"Aku diperlihatkan Allah mimpi, aku berada di rumah di sisi jannah Isa ibn Maryam, kami bermain-main dengan seorang anak perempuan yang lucu, dan aku bercanda dengannya saat dia di dalam gendongan Isa ibn Maryam dan aku mengikuti dari belakang, Isa menuju satu tempat dan kami menaiki kendaraan, Isa berkata, 'Wahai Ruqhoyya kita akan menuju Rumah Nabi Adam ..'.

Dan kami menaiki kendaraannya, aku melihat perjalanan kami indah, sampai di rumah yang megah, besar, dan pekarangannya sangat lapang, kami berdiri di pintu dan kami di sambut, aku melihat seorang pria yang besar dan tampan dan seorang wanita yang cantik, mereka menyambut kami, kami duduk di rumahnya, besar, dan megah, aku melihat ciri-ciri nabi Adam. Wajahnya yang tegas dan lebar seperti rahangnya sangat terbentuk, rambutnya panjang di atas bahu, jenggotnya lurus rapi, tubuhnya yang kekar, dan mereka berdua sangat serasi. Nabi Isa berkata, 'salam sejahtera Wahai Nabi Allah yang mulia, 'dan Nabi Adam berkata, 'salam sejahtera Wahai Nabi Allah yang mulia, sungguh kami sedang menunggu Kalian datang. ALLAH memberi tahu kami, 'akan ada anak-cucumu Wahai Adam, mereka akan datang Cahaya 'Ahmad-Ku' dan Ruhullah Quddus Isa ibn Maryam, 'dan kami sangat gembira sekali, apakah Kalian telah memiliki putri?'

Dan saya tersenyum memandang Bunda Hawa dan menjawab, 'tidak Wahai ibu, sungguh aku berkata dahulu di dunia, aku berkata kelak aku akan memiliki anak Perempuan di jannah Allah dan aku temui seorang anak di jannah Ibrahim dan namanya nama yang aku tuliskan di dunia..'. Dan Isa tersenyum, dia anak seorang Hamba-Allah di dunia Wahai Nabiyullah Adam tapi Allah telah memperlihatkan Takdir ini pada kami.

Dan Nabi Adam berkata...
'Ketahuilah! Wahai anak-cucuku, sungguh aku telah membuat Kalian di dunia menderita, karena kesalahanku, dan karena aku ingkar kepada Allah aku telah diturunkan ke dunia, lihatlah! Bagaimana satu perintah yang Allah Tuhanku yang Mulia ucapkan, Wahai Adam, 'nikmatilah bagimu semua buah-buahan di Jannah-Ku yang Tertinggi, tapi janganlah engkau makan satu pohon buah-buahan yang Aku sebut 'Khuldi', sesungguhnya buah itu adalah buah terlarang untukmu, dan janganlah menjadi hamba-Ku yang Ingkar'.'

'Sesungguhnya kami diperingatkan Allah, tapi kami di rayu-rayu, seorang malaikat yang kami sangka dia sangat baik, dia berkata, 'sungguh Allah telah menyampaikan kepadaku, ambillah buah 'Khuldi' itu, sesungguhnya Allah telah mengizinkannya untukmu, 'dan tanpa bertanya, Hawa meminta aku untuk mengambilnya dan Kami memakannya, sungguh buah 'Khuldi' buah yang lezat seperti madu, dagingnya empuk, dan lunak berwarna coklat, buah ini sangat lezat dan manis dan aku melihat buah itu seperti buah 'sawo' tentu buah itu bukanlah buah saus, di saat itulah suara Allah memenuhi jannah, 'Wahai Adam terhinalah engkau telah melanggar apa yang Aku larang'.'

Dan aku (Ruqhoyya) melihat Nabi Adam menangis penuh penyesalan dan Bunda Hawa menunduk sedih, dia (Bunda Hawa) berkata, 'Wahai anak-cucuku, sungguh aku telah membuat suamiku Adam melanggar perintah Allah, aku telah meminta Adam mengambil buah itu dan kami memakannya, dan semua terlepas dari tubuh kami. Pakaian kami terlepas dari tubuh kami, kami merasakan kehinaan dan Kami dipindahkan ke dunia dengan perpisahan'. Dan Bunda Hawa menangis.

Nabi Adam berkata, 'ingatlah Wahai anak-cucuku, sesungguhnya perintah Allah itu benar dan sangat utama. Perintah Allah itu karunia dan dilimpahi ' Rahmah'. Janganlah Kalian menjadi penentang dan melanggar apa yang Allah katakan, sungguh Allah Laa Ilaaha Illallah, Amat sangat keras Murkanya dengan hukum-hukumnya, aku dimaafkan karena aku menyebut Seorang Kekasih pilihannya yang Mulia, 'AHMAD' ... dan aku diampunkan Rabb semesta Alam. Janganlah Kalian ingkar, sungguh iblis adalah musuh yang sangat nyata bagi manusia, dia akan merayu-rayu Kalian dalam kebenaran (dusta) yang Kalian sangka itu benar.

Bahkan Kalian tidak mendengarkan karena Allah tidak Berbicara kepada Kalian dan Kalian menyangka segala amal baik dan amal buruk tidak Kalian pedulikan, jika bukan karena 'Ahmad', aku telah di buang ke neraka. Karena 'Ahmad Kekasih-Nya', aku dimaafkan Allah. Karena nama-nama ayahmu 'Ahmad' tertulis di tiang-tiang Arsy. Jika bukan karena 'Ahmad' Aku telah bertempat di neraka. Wahai anak-cucuku, janganlah Kalian berlaku ingkar sehingga Kalian mendapatkan tempat terburuk, ketika Kalian mendengar Allah bicara sungguh Kalian hanya patuh dan Taat, Allah hendak mengembalikan Kalian di jannah-Nya, dan bersama-sama dengan-Nya'.

Dan aku (Ruqhoyya) melihat hamparan yang luas dan indah. Nabi Adam berkata, 'Jagalah diri Kalian sehingga Kalian terjaga Wahai anak-cucuku'. Dan Nabi Adam menangis terisak-isak dan kami pun ikut bersedih. Adam : 'Ummat Akhir Zaman telah mendapatkan panggilan Allah, sejak bumi diciptakan, hingga sampai pada masa Kalian, Allah ingin hamba-hamba-Nya kembali kepada-Nya dan Allah memanggil Kalian datanglah kepada-Nya, jangan Kalian abaikan panggilan-Nya. Di Akhir Zaman, umat Muhammad mendapat Seruan Allah, patuhlah, taatlah, bersegeralah apa yang Allah perintahkan.

Lihatlah aku! telah melanggar perintah Allah dan aku seorang manusia pertama bertempat di jannah, sungguh aku menerima balasannya. Janganlah Kalian ingkar, walaupun ringan terasa jika perintah-Nya adalah perintah. Dan janganlah Kalian menjadi lemah dengan wanita, sungguh wanita adalah jalan bagi Kalian menuju neraka-Nya, jika Kalian tertipu oleh angan-angan dan nafsu Kalian, jika Allah membuat Aturan, ikutilah! Dan jangan Kalian menjadikan Allah Tandingan dengan Lainnya dan janganlah menjadi hamba yang menyesal setelah ingkar, sungguh tiada sesalan mendapatkan kebaikan, sesalan seperti penyakit dalam tubuh, tapi jika tiada sesalan Kalian akan selalu tersesat dan ingkar.

Berhati-hatilah di Akhir Zaman, Allah hendak meluruskan Kalian, walaupun salah satu diantara Kalian diingatkan, janganlah Kalian ingkar karena Kalian tanpa penjagaan-Nya, kelak di batas zaman, Kalian akan tahu bagaimana Allah bersuara dan Kalian akan tahu dimana Kalian bertempat. Janganlah Kalian tergoda oleh salah satu anak-cucu Adam, karena wanita, dan pegang teguhlah apa yang Allah ucapkan dan berjanjilah Kalian tidak akan ingkar. Ummat Muhammad akan bertemu dengan 'dajjal', 'dajjal' hamba yang baik dan beribadah kepada Allah, dengan Baik, tapi dia tertipu oleh angan-angannya. Tertipu oleh seorang wanita dan Allah melepaskan gelar dan Nama pilihan dari-Nya.

Janganlah Kalian ingkar seperti kami telah melakukan kesalahan, akhir zaman dimana hari-hari Kalian penuh fitnah dan Allah datang meluruskan. Janganlah kisah kami terulang pada Kalian, Aturan Allah adalah Aturan Haqq, janganlah Kalian bermain-main dengan Larangan Allah, dan Perintah-Nya adalah jannah jika Kalian patuh dan Taat'. Dan Nabi Adam mengambil anak itu dan memeluknya dia berkata, 'kalian akan melihat bagaimana Takdir Allah pada Kalian kelak'. Dan Bunda Siti Hawa membawaku ke belakang rumahnya dan aku melihat hamparan yang luas dan indah.

Siti hawa berkata, 'Wahai Ruqhoyya! patuhlah pada Seruan Allah dan janganlah kamu menjadikan dirimu sesat dalam rayuan pada hamba lainnya (pasanganmu), jika apa yang Allah perintahkan ikutilah perintah Allah. Sesungguhnya Allah lah Maha Berkuasa dan Maha menetapkan segala sesuatunya'. Dan aku ingat apa yang harus aku lakukan, apa pun perintah Allah itulah takdir terbaik. Dan kami pamit pulang dan Bunda Siti Hawa mencium anak itu, dia tersenyum seperti seorang nenek kepada cucunya. Dan kami pulang pamit, aku terbangun dan mengingat, 'akankah kejadian itu terulang kembali di akhir zaman ini?'"

Ulaa'ika ‘alaa hudammirrabbihim wa ulaa'ika humul-muflihuun Aamiin, yaa Allah, yaa Rabb, yaa Sami', yaa Bashir, Alhamdulillah


முக்கியச் சொற்கள்:
# Ruqaya, # Ruqhaya, # Ruqhayya, # Ruqhoyya, # Ruqaya Bint Muhammad, # Ruqhaya Bint Muhammad, # Ruqhayya Bint Muhammad, # Ruqhoyya Bint Muhammad, # Ruqaya Binti Muhammad, # Ruqhaya Binti Muhammad, # Ruqhayya Binti Muhammad, # Ruqhoyya Binti Muhammad, # Ruqaya Binti Muhamad, # Ruqhaya Binti Muhamad